Jumat, 04 Maret 2011

6 Cara Pemisahan Campuran

6 cara Pemisahan campuran
Campuran dapat dipisahkan menjadi komponen-komponen penyusunnya secara fisis dengan cara :
1.Dekantasi digunakan untuk memisahkan campuran dari zat padat yang tidak larut dalam cairan.
Contohnya: untuk memisahkan pasir dari air
2.Penyaringan (Filtrasi) penyaringan dapat digunakan untuk memisahkan campuran zat padat dan zat cair. Penyaringan mengunakan suatu penyaring, yaitu bahan berpori yang dapat dilewati partikel-partikel kecil tetapi menahan partikel yang lebih besar. Hasil saringan disebut filtrat dan zat yang tertinggal disebut residu.
Contohnya : menyaring santan dengan menggunakan saringan.
3.Kristalisasi digunakan untuk memisahkan zat padat dari larutannya, dengan jalan memanaskan larutan sampai jenuh, kemudian didinginkan dan akan membentuk Kristal.
Contohnya : kristalisasi garam dari air larut.
4.Penyulingan (Destilasi), Pemisahan campuran dengan cara ini didasarkan pada perbedaan titik didih. Cara ini dapat digunakan untuk memisahkan campuran yang mempunyai titik didih berbeda.Proses destilasi menggunakan sumber panas untuk menguapkan air. Tujuan dari destilasi adalah memisahkan molekul air murni dari kontaminan yang punya titik didih lebih tinggi dari air. Destilasi, menyediakan air bebas mineral untuk digunakan di laboratorium sains atau keperluan percetakan. Destilasi membuang logam berat seperti timbal, arsenic, dan merkuri.Meskipun destilasi dapat membuang mineral dan bakteri, tapi tetap tidak bisa menghilangkan klorin, atau VOC (volatile organic chemicals) yang mempunyai titik didih lebih rendah dari air. Destilasi, memberikan air bebas mineral yang bisa berbahaya bagi tubuh karena keasamannya. Air bersifat asam dapat merampas kandungan mineral dari tulang dan gigi.
Contohnya : memisahkan alcohol dari larutannya.








5.Kromatografi, Kromatografi berasal dari kata khroma yang berarti warna. Kromatografi adalah suatu teknik pemisahaan campuran yang digunakan untuk menguraikan campuran berupa partikel warna menjadi komponen-komponen penyusunnya.Beberapa zat yang diteteskan pada kertas dapat bergerak pindah lebih cepat dari pada yang lain. Kelarutan suatu partikel terhadap pelarutnya mempengaruhi kecepatan perpindahan tersebut. Semakin mudah suatu partikel larut, semakin cepat laju geraknya.Suatu campuran pewarna dapat dipisahkan dengan teknik kromatografi karena adanya perbedaan kelarutan antara zat penyusun campuran pewarna tersebut. Selain itu, kecepatan bergerak partikel penyusun sangat dipengaruhi oleh ukuran partikel penyusunnya. Partikel penyusun yang lebih kecil akan bergerak lebih cepat dari pada partikel penyusun yang berukuran lebih besar.Kromatografi meskipun hanyalah salah satu teknik yang sederhana, tetapi memiliki banyak kegunaaan. Dalam industri makanan, teknik ini digunakan untuk mengetahui suatu pewarna makanan berbahaya atau tidak bagi kesehatan. Kromatografi dapat mendeteksi keberadaan zat kimia seperti pestisida dan herbisida meskipun dalam jumlah atau konsentrasi yang sangat kecil.
6. Sublimasi, adalah perubahan wujud zat dari padat ke gas atau dari gas ke padat. Bila partikel penyusun suatu zat padat diberikan kenaikan suhu, maka partikel tersebut akan menyublim menjadi gas. Sebaliknya, bila suhu gas tersebut diturunkan, maka gas akan segera berubah wujudnya menjadi padat.Penggunaan teknik ini terbatas, karena hanya sedikit zat yang dapat mengalami sublimasi, di antaranya adalah kapur barus, amonium klorida, dan iodium.
Bagaimanakah cara kita memisahkan suatu campuran yang mengandung zat yang dapat menyublim?
Cara yang dapat kita lakukan adalah memisahkan partikel yang mudah menyublim tersebut menjadi gas. Gas yang dihasilkan ditampung, lalu didinginkan kembali. Syarat pemisahan campuran dengan menggunkan sublimasi adalah partikel yang bercampur harus memiliki perbedaan titik didih yang besar, sehingga kita dapat menghasilkan uap dengan tingkat kemurnian yang tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar